Pernikahan Terindah

Jatuh cinta kepadamu adalah bahagia. Meski aku terjatuh dan goresan luka kecil di hati ini telah dibuatnya itu tak apa untukku. Karena aku tau konsekuensinya. Dimanapun yang namanya jatuh ya sakit  dengan atau tanpa luka di dalamnya.

Sebuah undangan berwarna merah marun tergeletak di meja kerjaku. Cantik seperti yang yang ada dalam bayanganku lengkap dengan namamu.

Sabtu, 7 April. Persiapan sudah matang. Tenda, catering, pengantin pria dan pengantin anita sudah siap. Aku sudah dirias, dengan gaun warna putihku aku siap untuk melangkah ke pernikahan.

Dari balik pintu terlihat samar-samar seorang pria dengan jas putih, sangat tampan. Dari arah yang berbeda aku melihat pula seorang wanita dengan gaun putih melangkah ke altar bersama pria itu. Nampaknya itu kau dengan calon istrimu. Kau tampan dan dia sangat cantik. Kalian serasi.

Lalu bagaimana dengan aku? Aku tetap disana menyaksikanmu mengucap janji suci pernikahan. Mendoakanmu agar kau berbahagia dengannya. Setidaknya mimpiku memakai gaun pernikahan warna putih dan memiliki undangan berwarna merah marun yang bertuliskan namamu sudah terwujud. Meski bukan aku yang akhirnya bersanding denganmu.

Meski Waktu Datang
Dan Berlalu Sampai Kau Tiada Bertahan
Semua Takkan Mampu Mengubahku
Hanyalah Kau Yang Ada Direlungku
Hanyalah Dirimu
Mampu Membuatku Jatuh Dan Mencinta
Kau Bukan Hanya Sekedar Indah
Kau Tak Akan Terganti

Kamu tetap menjadi yang terindah untukku Fabiano Nugraha.