Masa SMA-ku telah berakhir sejak
dua tahun lalu. Sahabatku menghilang menempati kota demi kota untuk melanjutkan
mimpinya. Entah kapan terakhir kali kami bertemu atau bercengkrama satu sama
lain. Kami sudah memiliki kesibukan masing-masing sehingga belum sempat untuk hanya
sekedar memberi kabar. Sampai suatu malam sahabatku Andre menyapaku lewat
sebuah jejaring sosial, facebook.
“Haloo Verina!”
“Hai, ndre! Apa kabar kamu? Lama
ga jumpa.’
“Baik kok rin, kamu sendiri
gimana?”
“Sama baik juga. Eh, kamu gendutan
ya. Hehe.”
“Ih. Sok tau kamu kan belom pernah
ketemu.”
“Nah itu fotonya, tembem banget
pipi kamu. Kamu main dong kesini biar ketemu aku. Ga kangen apa kamu sama aku?”
Kami mengobrol sampai larut malam.
Tentang apa saja. Tentang aku dan Evan, tentang dia yang baru saja putus.
Banyak sekali yang aku bicarakan. Aku sangat senang bisa mengobrol bersama
Andre.
Dua minggu kemudian ia menepati
janjinya untuk menemuiku. Tepat tiga hari setelah aku putus dengan Evan. Andre
menghiburku. Dia mengajakku makan di tempat favoritnya disini dlanjutkan dengan
menikmati malam di atas bianglala.
“Ve, coba kamu liat sekelilingmu. Bagus
kan pemandangannya?”
“Iya, ndre.” Jawabku kurang
bersemangat.
“Kamu kenapa sih ve? Masih
kepikiran Evan? Udahlah, ngapain kamu mikirin orang yang belum tentu mikirin
kamu? Ngapain kamu masih sayang sama orang yang udah jelas-jelas ga sayang dan
nyaikitin perasaan kamu? Kamu liat ve, disini, di dekat kamu, ada aku.”
“Kamu? Maksud kamu?
“Iya, ada aku yang sayang sama kamu.”
“Ndree..” Ucapku lirih.
“Iya, kenapa? Aku sayang sama kamu
ve. Apa perlu aku ulang kalimat itu sambil teriak.”
“Enggak, ndre enggak.”
Aku menangis di pelukan Andre
dalam putaran bianglala. Ternyata Andrelah yang selamia ini aku cari. Andre sahabatku
yang kini menjadi kekasihku. Terimakasi Tuhan Engkau telah mengirim malaikat kedalam
hidupku. Terimakasih telah mengirm Andre untuk kembali menghadirkan senyum
dalam hari-hariku.
#FlashFiction #NulisBuku #Perahu-Kertas #MaudyAyunda
Komentar
Posting Komentar