Halo Tuan Eksekutif!
Semenjak saya melihat tuan dengan setelan jas hitam 6 bulan lalu di persimpangan jalan itu, saya tak pernah melihat tuan lagi. Apa kabar tuan sekarang? Saya harap anda baik-baik saja.
Mungkin tuan bingung, bagaimana mungkin surat ini sampai ke tangan anda sedangkan anda sendiri tak tau siapa saya.
Begini tuan, tempo hari saya bertemu dengan seorang wanita yang biasa bersama anda di taman. Lalu, saya memberanikan diri untuk bertanya tentang anda kepada wanita itu. Tentang anda, tentang bagaimana anda dan dimana anda sekarang. Iya benar, wanita itu ibu anda. Dan saya mohon tuan, jangan pernah salahkan dia atas sampainya surat ini kepada anda.
Saat ini, mungkin anda bertanya mengapa saya mengirimkan surat ini kepada anda.
Ya. Saya merindukan anda, tuan eksekutif yang telah cukup lama saya kagumi. Saya tak punya cukup keberanian untuk bertemu dengan anda dan menyampaikan isi hati saya.
Dan mungkin saat ini juga anda berpikir, manusia seperti apakah saya ini.
Saya tau, saya lancang mengirimkan surat ini untuk anda. Dengan seenaknya dan tak tau dirinya saya bilang saya mengagumi dan merindukan anda tanpa memperkenalkan siapa saya terlebih dahulu.
Tapi, tenang tuan. Jika anda merasa terganggu dengan datangnya surat ini, saya berjanji ini akan menjadi surat pertama dan terakhir saya untuk anda. Dan jika berkenan, mohon balas surat saya ini.
Terimakasih.
Salam.
Nona yang Mengagumimu
Semenjak saya melihat tuan dengan setelan jas hitam 6 bulan lalu di persimpangan jalan itu, saya tak pernah melihat tuan lagi. Apa kabar tuan sekarang? Saya harap anda baik-baik saja.
Mungkin tuan bingung, bagaimana mungkin surat ini sampai ke tangan anda sedangkan anda sendiri tak tau siapa saya.
Begini tuan, tempo hari saya bertemu dengan seorang wanita yang biasa bersama anda di taman. Lalu, saya memberanikan diri untuk bertanya tentang anda kepada wanita itu. Tentang anda, tentang bagaimana anda dan dimana anda sekarang. Iya benar, wanita itu ibu anda. Dan saya mohon tuan, jangan pernah salahkan dia atas sampainya surat ini kepada anda.
Saat ini, mungkin anda bertanya mengapa saya mengirimkan surat ini kepada anda.
Ya. Saya merindukan anda, tuan eksekutif yang telah cukup lama saya kagumi. Saya tak punya cukup keberanian untuk bertemu dengan anda dan menyampaikan isi hati saya.
Dan mungkin saat ini juga anda berpikir, manusia seperti apakah saya ini.
Saya tau, saya lancang mengirimkan surat ini untuk anda. Dengan seenaknya dan tak tau dirinya saya bilang saya mengagumi dan merindukan anda tanpa memperkenalkan siapa saya terlebih dahulu.
Tapi, tenang tuan. Jika anda merasa terganggu dengan datangnya surat ini, saya berjanji ini akan menjadi surat pertama dan terakhir saya untuk anda. Dan jika berkenan, mohon balas surat saya ini.
Terimakasih.
Salam.
Nona yang Mengagumimu
#1 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta
Komentar
Posting Komentar