Dia kesal.
Dia marah.
Dia sudah bosan.
Dia menangis.
Membiarkan semesta terus menerus mengeuluarkan air mata dari langit.
Dia muak.
Memuntahkan segala isinya dengan brutal.
Semesta mulai bosan dengan kita.
Membiarkan air menguasai daratan. Menenggelamkan apapun yang ada diatasnya.
Semesta sudah tak pedulikan kita.
Membiarkan martil-martil di dalam bumi keluar dari sarangnya.
Semesta..
Aku mohon, hentikan pemberontakanmu.
Aku tau, kami-yang-menumpang-dan-menggunakan-jasamu terlalu banyak menyakitimu. Tak merawatmu dengan baik, menggunduli hutanmu dan mengeruk dengan serakah apa yang kau miliki.
Semesta..
Beri kami kesempatan untuk berubah, meskipun aku sendiri tak tau bagaimana mengubahmu seperti dulu. Hijau, asri dan bersih.
Semesta..
Maafkan kami, penghunimu yang tak bertanggung jawab. Kami ingin menumpang lebih lama di tempatmu.
Salam.
Aku. Penghunimu.
Dia marah.
Dia sudah bosan.
Dia menangis.
Membiarkan semesta terus menerus mengeuluarkan air mata dari langit.
Dia muak.
Memuntahkan segala isinya dengan brutal.
Semesta mulai bosan dengan kita.
Membiarkan air menguasai daratan. Menenggelamkan apapun yang ada diatasnya.
Semesta sudah tak pedulikan kita.
Membiarkan martil-martil di dalam bumi keluar dari sarangnya.
Semesta..
Aku mohon, hentikan pemberontakanmu.
Aku tau, kami-yang-menumpang-dan-menggunakan-jasamu terlalu banyak menyakitimu. Tak merawatmu dengan baik, menggunduli hutanmu dan mengeruk dengan serakah apa yang kau miliki.
Semesta..
Beri kami kesempatan untuk berubah, meskipun aku sendiri tak tau bagaimana mengubahmu seperti dulu. Hijau, asri dan bersih.
Semesta..
Maafkan kami, penghunimu yang tak bertanggung jawab. Kami ingin menumpang lebih lama di tempatmu.
Salam.
Aku. Penghunimu.
#24 #30HariMenulisSuratCinta #PosCinta
Komentar
Posting Komentar