Hujan Malam Ini

Hujan Malam Ini
Hujan malam ini deras sekali.
Katanya hujan itu romantis. Hujan bisa membuatmu jatuh cinta pun patah hati. Hujan bisa merefresh semua memori soal masa lalu. Dan konon katanya, petrichor - aroma tanah yang disebabkan hujan itulah, yang bisa membuatmu galau setengah mampus. Entahlah..
Hujan malam ini aku sendiri.
Aku terbangun dengan earphone yang masih menancap di telingaku dengan memutar lagu Back To You - John Mayer dan waktu menunjukkan pukul 23.40.
Aku belum tersadar 100%. Pikiranku masih menerawang kemana-mana sambil ku nikmati bait demi bait lirik lagu John Mayer. Ku ulang berkali-kali lagu John Mayer itu. Lantas, melintas sekelebat kau dalam pikiranku. Dan aku tetap menikmatinya.
Hujan malam ini, tak ada kita lagi.
Tak ada lagi aroma teh melati yang beradu dengan kopi hitam. Tak ada lagi pelukan saling menghangatkan, Tak ada lagi kita, yang ada hanya Aku dan Kamu yang berbalut dengan berkilo ego.
Hujan malam ini membuatku terjaga hingga dini hari.
Ku ambil acak sebuah buku dalam rak. "Melbourne" - pada halaman pertama tertulis sebait lirik John Mayer, (masih) Back To You
Back to you, it always comes around
Back to you, I tried to stay away
But it's too late
sama dengan playlist yang sedang ku putar saat ini. Tak mau terlalu dalam ku terjerembab dalam ingatan masa lalu, ku taruh lagi buku itu, batal ku baca.
Hujan malam ini aku (masih) sendiri.
Ku lepaskan earphone dan ku matikan playmusic. Aku berusaha terhindar dari serangan galau dini hari. Ku nyalakan televisi, ku tonton acara apa saja. Ku gonta-ganti chanel, mulai dari berita tengah malam soal banjir hingga acara televisi joget-joget tidak jelas.
Hujan malam ini belum berhenti.
Acara televisi tak ada yang menarik. Aku bosan. Kembali ku pasang earphone dan ku nyalakan PlayMusic. Tetap. Terputar lagu John Mayer - Back To You. Dan aku terlelap tepat saat om John memnyanyikan bait lagu ini
Back to you
It always comes around
Back to you
I walk with your shadow
I'm sleeping in my bed
With your silhouette
Hujan malam ini deras sekali,
tak henti hingga dini hari
Aku sendiri karena tak ada kita lagi.
Aku rindu,
mungkinkah kita kembali seperti dulu lagi?

Komentar