Kepada :
Seseorang yang pernah
singgah
Halo, Mas. Apa kabar kamu?
Lama gak denger kabar kamu, bahkan aku juga sudah lupa kapan
terakhir kali kita ketemu. Entah 2 taun lalu, entah 3 taun lalu atau bahkan 4
taun lalu. Entahlah. Yang jelas saat ini aku hanya berharap kabar baik darimu.
Kamu tau, siapa yang pertama mendengarkanku lagu cinta Maliq
and D’essentials? Iya, kamu. Siapa yang mempengaruhiku untuk suka musik Jazz?
Iya, kamu. Siapa yang pertama kali membuat mataku tak mampu berkedip dan
jantungku berdetak kencang? Iya, kamu. Dan, kamu tau siapa yang mengajariku
soal cara mengikhlaskan dan melepaskan? Iya, kamu.
Kamu. Kamu mengajariku banyak hal. Karenamu, aku bisa
mengerti bahwa tak semua kebaikan dan perhatian akan dibalas dengan hal yang
sama. Karenamu aku lebih berhati-berhati memberikan hati. Karenamu, aku bisa menerima bahwa yang telah
sama pun tak selamanya bisa bersama. Dan
karenamu pula, aku bisa mengerti bagamaina caranya kembali berdiri dan berlari
setelah jatuh begitu sakit. Terimakasih untuk semua, Mas.
Lewat surat ini, aku cuman bilang bahwa sekarang ini aku
kangen kamu mas. Kangen akan candamu yang selalu membuatku tertawa. Aku kangen
caramu membuatku kembali tersenyum saat aku lagi bete. Aku kangen suaramu yang
membangunkanku saat tim kita akan bertanding. Aku kangen waktu kita menghabiskan
malam dengan ulasan sok tau kita soal tim yang akan bertanding melawan tim kita.
Ah, aku kangen.
Tolong, jangan tanya kenapa aku bisa kangen sama kamu.
Karena akupun tak tau jawabannya. Jujur, aku sudah sempat melupakanmu. Kamu
sudah bisa menghilang dari pikiran pun hatiku. Tapi entah mengapa, dua minggu
belakangan sesosok kamu tetiba saja menghampiriku lagi sepaket dengan kepingan
kenangan kita dulu. Apa mungkin, kamu disana juga lagi kangen sama aku? Hmmm..
I hope so.
Dan lewat surat ini pula, aku ingin memberitahumu bahwa aku
sudah menepati janjiku. Aku sudah berada di kota tempatmu menimba ilmu dulu.
Kota dimana kamu pernah bilang untuk selalu berada bersamaku dan kamu akan
menjagaku di kota ini.
Semoga kamu membaca surat ini dan tidak lupa untuk membalas
rinduku.
See you at the top!
20 Februari 2014, 00:17
Yang Sedang Merindumu
Komentar
Posting Komentar