Ada Apa Dengan 2016


Satu kata untuk 2016.
AJAIB!

Ya, 2016 adalah taun yang luar biasa ajaib buat saya.
Asam, manis, pahit, asin
menyenangkan dan menyedihkan
menginginkan, mendapatkan, melepaskan
kembali membuka hati, jatuh hati, patah hati


2016
Cukup memicu adrenalin saya, bagai naik roller coaster

Oke, saya akan bercerita soal 2016 yang ajaib itu.

Trimester pertama.
Seperti layaknya mahasiswa baru lulus, jobseeker kemana-mana. Coba-coba bikin usaha. Mulai dari makanan sampai wedding organizer, asal bisa dapat modal buat ngopi sama jajan printilan ga penting. Awalnya berjalan mulus, ga ada tantangan, pundi-pundi untuk modal ngopipun alhamulillah mengalir deras. Sampai pada akhirnya bulan ketiga, project gede yang udah di depan mata, tiba-tiba dibatalin. Akhirnya saya merasakan, bahwa hidup tak selamanya manis.

Trimester kedua.
Untuk melupakan kekecewaan akibat batalnya project, saya pergi main air. Pertama kalinya saya bermain bersama orang-orang baru, pertama kalinya juga saya main sama nemo di dasar laut. Awalnya, saya mengira perjalanan saya tidak akan menyenangkan, tapi saya salah. Teman-teman baru justru membuat perjalanan saya lebih seru, saya mendapat banyak cerita dari mereka.
Dan sayapun mengubah pola pikir saya tentang pertemanan, saya tidak akan takut untuk berkenalan dengan orang baru, saya akan memperbanyak teman, saya akan mulai membuka diri, dan satu lagi, jangan pernah takut untuk melakukan hal-hal baru.

Trimester ketiga.
Ritme kehidupan saya semakin terasa. Panggilan dan tawaran kerja datang dari sana-sini, di saat usaha saya juga mulai berjalan. Keinginan yang dulu pernah begitu saya harapkan, mulai diwujudkan satu persatu. Saya bertemu kamu. Saya diterima bekerja. Di sisi lain, saya dihadapkan dengan kondisi keluarga yang tidak begitu menyenangkan. Kondisi ekonomi keluarga saya sedang bermasalah, salah satu anggota keluarga saya sakit. Di saat kondisi ekonomi yang kurang begitu bersahabat, saya diberi tanggung jawab untuk mengurusi rumah tangga selama 40 hari. Selama 40 hari itu, banyak pelajaran yang saya peroleh; bahwa menjadi ibu rumah tangga dan menjadi kepala keluarga itu tidak mudah. Mengurus rumah, mengurus keluarga, mengurus kebutuhan rumah tangga, semuanya. Tapi saya bersyukur, karenanya saya menjadi tau artinya tanggung jawab, saya harus mandiri, saya tidak boleh sering mengeluh, saya harus menjalani kehidupan saya tanpa menggantungkan diri kepada orang lain.

Trimester keempat
Menjalani kehidupan menjadi anak kos kembali, namun kali ini dengan tujuan yang berbeda. Tidak terlalu sulit bagi saya untuk beradaptasi. Tapi, saya sering merasa bosan karena teman-teman yang saya punya dan bersedia untuk saya ajak bermain tiap waktu tidak sebanyak saat saya kuliah dulu. Pun, dalam lingkungan pekerjaan, tidak seperti ekspetasi saya. Kurang dari 2 minggu saya sudah sempat berpikir untuk resign, tapi keinginan itu saya tahan demi kamu-yang-waktu-itu-masih-berstatus-pacar-saya. Untuk trimester terakhir ini, hidup saya benar-benar complicated, lebih-lebih soal urusan hati. Saya dibuat bahagia, karena saya bertemu kamu, saya kembali percaya untuk menjatuhkan hati, lalu saya dibuat jatuh dan sangat terluka karena sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh kamu. Pada akhirnya, saya diajarkan untuk menjadi kuat dan ikhlas, melepaskan sesuatu yang memang bukan milik saya.


2017.
Datanglah, dengan cerita-cerita yang tak kalah ajaib
Namun, jika boleh saya minta, ajaiblah dengan crita-cinta-cita yang baik
Karena saya sekarang sudah siap dengan hidup dan hati saya yang baru dan lebih baik


Komentar