Teruntuk Kamu yang Tidak Suka Jeruk


pict source: pinterest


Hai kamu, awalnya saya ingin mengucapkan selamat ulangtaun untuk kamu disini, tapi karena hari lahirmu sudah lewat beberapa hari yang lalu, saya urung untuk melakukannya. Dan anggap saja, ini adalah surat terbuka dari saya untuk kamu.
Namun, meski hari lahirmu sudah lewat saya tidak akan berhenti mengaminkan doa-doa baik buat kamu, dan terus mendoakan hal-hal baik untuk kamu.


"Mungkin terkesan terlalu cepat.
Hati yang tadinya tertutup rapat.
Perlahan terbuka, kamu membuatku terpikat.
Semoga kita segera terikat."

Saya tidak pernah terbayang sebelumnya, bertemu dengan kamu. Apalagi untuk menjatuhkan hati kepada kamu. Namun, Tuhan lagi asyik-asyiknya bercanda. Disaat saya memiliki keinginan untuk membuka hati kembali, saya diperkenalkan dengan kamu. Kamu yang tidak pernah saya kenal sebelumnya, kamu yang tidak saya ketahui wujudnya, kamu yang benar-benar asing bagi saya.

Setelah berkenalan dengan kamu, saya yang saat itu terluka perlahan mulai membuka hati, mulai kembali percaya, mulai kembali memiliki harapan. Kamu mampu membuat saya lupa atas sakit yang pernah saya rasakan. Kamu mampu mengembalikan senyum saya yang sempat menghilang. Dan, kamu mampu membuat saya memberikan hati saya kepada kamu dengan mudah, tanpa saya merasa ragu bahwa hati saya mungkin saja akan dipatahkan kembali oleh kamu.
Entahlah alasan apa yang membuat saya yakin bahwa kamu adalah jawaban atas doa-doa saya selama ini.

Mungkin ini yang dinamakan cinta sesungguhnya. Tidak beralasan. Hanya ingin bahagia bersama,

Sayang, ada beberapa hal yang perlu ketahui,
Jika nanti, saya merasa lelah dan ingin menyerah akan suatu keadaan. Tolong genggam tangan saya, peluk saya dengan erat, kuatkan dan yakinkan saya bahwa kita bisa melewatinya bersama.
Jika nanti, saya salah. Tegur saya, jangan pernah kamu diam, bicarakan apa kesalahan saya, jujurlah apa yang kamu tidak suka dari saya, marahlah sedikit bila itu perlu. Tapi tolong, sebesar apapun kesalahan saya, jangan pernah kamu tinggalkan saya.
Jika nanti, saya merasa bosan. Izinkan saya membuat drama-drama yang mungkin akan membuat kamu kesal. Percayalah, saya hanya ingin membuat hubungan kita tidak hambar, jika drama-drama yang saya buat telah usai, mari kita merayakan dengan sebuah pelukan.
begitupun sebaliknya,
Jika nanti, kamu merasa lelah dan ingin menyerah akan suatu keadaan. Izinkan saya untuk menggegam tanganmu, memelukmu erat, menguatkan. Dan kita akan selalu bersama dalam keadaan apapun.
Jika nanti, kamu salah. Izinkan saya menegurmu, memberitahumu kesalahan apa yang kamu perbuat, dan bagaimana kamu memperbaikinya. Namun percayalah, sebesar apapun kesalahanmu, saya tidak akan meninggalkanmu.

Saya ingin selalu berjalan beririgan bersama kamu. Mendukung apapun yang kamu lakukan, selama itu bersifat positif. Saya ingin bahagia bersama kamu selamanya. Apakah kamu bersedia melakukan hal yang sama, menemaniku di sisa usiamu, dan bahagia bersama?

Komentar